Kraton + Museum Sumenep
Sekitar seratus meter dari Taman Adipura terletak Museum Dan Keraton ( Istana) Sumenep.
Kraton
Dalam kawasan kraton Sumenep terdapat 3 bangunan utama yaitu :
a. Kraton Tirtonegoro (istana kerajaaan)
b. Kraton Panembahan Sumolo;
c. Kantor Koneng (kantor raja)
a. Kraton Tirtonegoro (istana kerajaaan)
b. Kraton Panembahan Sumolo;
c. Kantor Koneng (kantor raja)
Sumenep Istana Kerajaan ( Keraton) terletak di depan Musium. Istana ini telah dibangun tahun 1762, terdiri dari Gerbang, Pendopo, Istana sendiri, Istana tua dan Taman Sare. Gerbang yang terletak sisi sebelah kiri dari istana merupakan suatu gerbang besar dengan Gaya Eropa dan dikenal ddengan nama Labang Mesem.
Pendopo adalah suatu aula atau tempat prtemuan yang merupakan suatu bangunan sederhana tetapi bangunan tersebut mempunyai bentuk unik dan indah.
Kraton Sumenep terdiri dari dua lantai. Lantai pertama mempunyai empat ruang. Dua pada sisi kanan sisi dan yang lainnya pada sisi kiri. Pada sisi kanan sisi istana ada juga suatu bangunan tua yang dinamakan Kantor Koneng. Di sisi kiri adalah istana Bindoro Saod. Lantai yang kedua adalah Taman Sare. Taman Sare merupakan tempat bermainnya putri-putri raja sambil melepaskan kelelahan dengan bermain-main. Konon diceritakan, bahwa airnya dapat dijadikan obat dan membawa berkah.
Museum
Museum terbagi menjadi tiga bagian yang terletak di depan/luar keraton dan di dalam keraton. Bagian pertama, di luar keraton, adalah tempat menyimpan kereta kuda/ kencana kerajaan Sumenep dan kereta kuda pemberian ratu Inggris, yang sampai sekarang masih dapat dipergunakan dan dikeluarkan pada saat upacara peringatan hari jadi kota Sumenep. Bagian kedua dan ketiga terdapat di dalam keraton Sumenep, yang di dalamnya menyimpan alat-alat untuk upacara mitoni atau upacara tujuh bulan kehamilan keluarga raja, senjata-senjata kuno berupa keris, clurit, pistol pedang bahkan semacam samurai dan baju besi untuk perang, al-Qur'an yang ditulis oleh Sulta Abdurrachman, guci dan keramik dari Tiongkok/ Cina yang menggambarkan bahwa pada saat itu terjalin hubungan yang erat antara kerajaan Sumenep dan kerajaan Cina, patung-patung/ arca, baju kebesaran Raja/Sultan, sampai tulang/fosil ikan paus yang terdampar di pantai Sumenep pada tahun 1977.
Museum ketiga disebut juga museum Bindara Saod karena pada zamannya tempat itu adalah tempat Bindara Saod menyepi, maka disebut juga dengan Rumah penyepian Bindara Saod. Terdiri lima bagian yaitu teras rumah, kamar depan bagian timur, kamar depan bagian barat, kamar belakang bagian timur dan bagian barat.
Baik Museum, Museum Kantor Koneng dan Museum Bindara Saod, ramai dikunjungi, baik itu wisatawan lokal, maupun mancanegara tiap tahunnya.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda